Minggu, 27 Januari 2008

Ke Final Liga Indonesia

PSMS Temani Sriwijaya ke Semifinal
Dre.mhs&m.jakarta
.Meski kalah 0-1 dari Arema Malang di laga terakhir penyisihan grup A delapan besar, Sabtu (26/1), PSMS Medan tetap melaju ke semifinal Liga Djarum Indonesia 2007 karena unggul selisih gol. Di saat yang sama, Sriwijaya FC lolos berkat hasil imbang 0-0 dengan Persiwa Wamena.

Klasemen akhir menjadikan Sriwijaya menjadi juara grup dengan nilai lima. Sementara PSMS menjadi runner up dengan raihan empat poin. Nilai itu sama dengan yang diperoleh Arema, namun Ponaryo Astaman dkk kalah selisih gol (-1).Di semifinal 6 Februari nanti, PSMS akan menghadapi Persipura Jayapura sementara Sriwijaya berhadapan dengan Persija Jakarta.Bertanding di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, dengan dukungan Aremania, membuat pasukan Joko Susilo itu bermain agresif sejak menit awal. Maklum, mereka mencanangkan target mencetak minimal selisih dua gol agar bisa lolos ke semifinal.Harapan itu sempat terwujud saat Bruno Casmir mencetak gol pertamanya musim ini setelah mengoyak jala gawang PSMS yang dikawal kiper Timnas Indonesia, Markus Horison. Berawal dari tendangan pojok Ronni Firmansyah, Bruno dengan cerdik menanduk bola ke sudut kiri gawang. Gol itu pun tak lepas dari kesalahan Markus yang terlalu cepat keluar dari sarangnya.Tertinggal satu gol membuat anak asuh Freddy Mulli terlecut untuk menyamakan kedudukan. Selang beberapa menit dari gol Bruno, sebuah pelauang emas didapat Murphy yang masih menerpa tiang gawang Hendro Kartiko.
Di babak kedua, sebenarnya Arema bisa menambah gol jika saja penyelesaian-penyelesaian akhir dapat dilakukan dengan baik. Barisan belakang PSMS sendiri juga tak dapat dipungkiri mampu menghalau serbuan-serbuan Arema, termasuk aksi-aksi gemilang Markus mengamankan gawangnya.Hingga wasit Yesayas Leihitu meniup peluit akhir, skor tak berubah untuk kemenangan Arema, namun PSMS-lah yang ke semifinal. Adapun kegagalan Arema masih dilengkapi dengan cederanya Hendro sehingga harus diganti oleh Ahmad Kurniawan di tengah pertandingan.Di Stadion Tambaksari, Surabaya, Sriwijaya FC memastikan diri ke semifinal. Hasil imbang tanpa gol dengan Persiwa, sudah cukup bagi mereka untuk kembali ke Senayan.Di stadion kebanggaan Indonesia itu, Sriwijaya menjadi Juara Copa Dji Sam Soe 2007 saat mengalahkan Persipura Jayapura.

Sriwijaya dan PSMS

Laga Krusial Dua Tiket Terakhir Semifinal
Dre.mhs&m.jakarta.
Perebutan dua tiket terakhir ke semifinal Liga Djarum Indonesia 2007 masih seru sehingga empat tim di grup A berusaha mati-matian untuk memenangkan pertandingan terakhirnya di babak delapan besar, Sabtu (26/1).

Di grup B sendiri telah memiliki dua klub yang melaju ke semifinal yakni Persija Jakarta dan Persipura Jayapura.Sementara keempat tim di grup A, masih memiliki peluang yang sama. Sriwijaya dan PSMS memiliki poin empat, namun jika Arema dan Persiwa mampu mengalahkan mereka, maka perhitungan selisih gol yang jadi acuannya.Menghadapi Arema Malang, pelatih PSMS Medan Freddy Mulli berjanji akan menampilkan permainan menyerang sejak awal pertandingan. Strategi yang diterapkan mantan pelatih Persebaya Surabaya itu, guna mengantisipasi sekaligus meredam permainan Arema yang terkenal dengan kecepatannya yang sangat baik."Kami optimis dapat mengalahkan mereka di Sidoarjo nanti karena semua pemain siap tempur di pertandingan penting ini,'' ujar Freddy.Arema sendiri memiliki motivasi lebih untuk memenangkan pertandingan ini guna membantu kapten mereka, Alexader Pulalo yang masih menjalani masa skorsing.Alex dihukum Komdis PSSI terkait keributannya dengan pemain Persiwa Wamena, Tarikh, saat laga pertama dan dikenai sanksi dua pertandingan.Di saat yang sama, Sriwijaya FC akan menghadapi kuda hitam Persiwa di Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya.
Meskipun di pertandingan sebelumnya Persiwa kalah tipis 1-2 atas PSMS, anak asuh Rahmad Darmawanitu tak mau gegabah dengan menganggap enteng mereka."Mereka masih berpeluang lolos jika mampu mengalahkan kami. Arema saja mampu diimbangi 2-2 dan permainan seperti itulah yang kami waspadai,'' ujar Rahmad.Sriwijaya masih tanpa Benben Berlian yang masih cedera sementara Persiwa masih dipusingkan dengan dengan kondisi mental setelah dikalahkan PSMS."Meski mereka adalah tim kuat, pasti mereka punya kelemahan. Di situlah kami akan memanfaatkannya,'' ujar Joko Susilo pelatih Persiwa.Manajemen Persiwa telah menjanjikan bonus sebesar Rp 300 juta bagi para pemain jika mampu menumbangkan Sriwijaya.


Rabu, 23 Januari 2008

SRIWIJAYA FC

SRIWIJAYA BUKA PINTU KE SEMIFINAL
Dre.mhs&m.jakarta.Juara Copa Indonesia, Sriwijaya FC Palembang, membuka peluang untuk melaju ke semifinal Liga Djarum Indonesia 2007 setelah berhasil menundukkan "Singo Edan" Arema Malang 2-0 di Stadion Delta, Sidoarjo, Rabu (23/1). Sriwijaya pun memimpin Grup A Babak 8 Besar dengan nilai empat atau sama dengan perolehan PSMS Medan yang hanya kalah selisih gol. Sementara Arema berada di posisi terakhir dengan nilai satu di bawah Persiwa Wamena.Kendati demikian, persaingan di Grup A masih akan sengit karena di partai terakhir tanggal 26 Januari mendatang masih berpeluang menghasilkan poin sama bagi seluruh tim. Di partai pamungkas kelak, Sriwijaya menghadapi Persiwa dan Arema ditantang PSMS Medan.Sementara di lapangan Delta malam ini, Arema sebenarnya menguasai permainan di babak pertama. Namun dua peluang emas gagal menjadi gol. Yang pertama adalah di menit ke-10 ketika tendangan Elie Aiboy di depan gawang masih melambung. Elie menyambar bola liar hasil tangkapan kiper Ferry Rotinsulu yang terlepas. Adapun peluang kedua adalah melalui tendangan bebas Patricio Morales yang hanya menyamping sedikit di sebelah kiri gawang Ferry.
Sebaliknya, Sriwijaya begitu tertekan dengan permainan keras dan pressing ketat dari Arema sehingga kuartet asing di lini depan; Zah Rahan, Chritian Lenglolo, Keith Kayamba Gumbs dan John Obiora, tak mampu berbuat banyak.Hanya dua peluang pula yang diperoleh anak asuh Rahmad Darmawan itu di babak pertama. Menit ke-26, Lenglolo memaksa kiper Hendro Kartiko bekerja keras meninju bola keluar lapangan setelah tendangannya yang bermaksud mengirim umpan silang justru berubah arah pasca menyentuh Sutaji.Sementara di menit ke-37, kapten Sriwijaya, Carlos Renato Elias, melepas tendangan bebas dari jarak sekitar 35 meter dan memaksa Hendro bekerja keras membloknya.Tapi selepas turun minum, permainan seketika menjadi milik Sriwijaya. Gelombang serangan "Laskar Wong Kito" membuat lini belakang Arema kocar kacir. Pressing Arema yang dilakukan di babak pertama mulai kendor dan bahkan lebih banyak melakukan pelanggaran yang membuahkan tendangan bebas.Dari situasi bola mati itulah Sriwijaya bisa memecah kebuntuan untuk memimpin 1-0 di menit ke-48. Sebuah tendangan bebas Gumbs gagal dijinakkan Hendro dan bola rebound langsung disambar Lenglolo menjadi gol.Tertinggal satu gol, mental pasukan Joko Susilo mulai runtuh. Sebaliknya, Sriwijaya makin "di atas angin". Tak heran, Sriwijaya mampu memperbesar keunggulan menjadi 2-0 lewat tandukan Charis Yulianto di menit ke-61 memanfaatkan tendangan bebas. Mantan pemain Arema itu menyundul bola di tiang jauh dengan leluasa tanpa ada pengawalan.Kemasukan dua gol membuat Arema makin tidak tenang. Beberapa kali mereka melakukan protes dan juga terkesan melecehkan wasit dengan mendorong dan melempar bola. Para pemain Arema merasa keputusan wasit selalu berat sebelah. Bahkan penyerang Emile Mbamba beruntung tidak mendapat kartu merah karena melempar bola kepada hakim garis dan hanya mendapat kartu kuning.Sebenarnya Arema masih memiliki peluang untuk bisa mencetak gol. Di menit ke-64, sebuah tandukan Fernando Sagnari hanya membentur mistar. Selanjutnya, tendangan Ponaryo Astaman masih melambung jauh dari sasaran kendati dilakukan dari posisi ideal. Tapi apa daya, terpuruknya mental dan meningkatknya emosi akibat keputusan wasit membuat Arema akhirnya gagal menghentikan laju Sriwijaya.

PSMS VS PERSIWA

BEKUK PERSIWA PSMS PUNCAKI GRUP A
dre.mhs&m.jakarta
.PSMS sukses memuncaki klasemen sementara Grup A babak delapan besar Liga Indonesia setelah menghentikan perlawanan Persiwa Wamena dengan skor 2-1 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (23/1). Tambahan tiga angka ini membuat PSMS mengoleksi empat angka dari dua laga yang dijalani dan berhak menempati posisi teratas klasemen Grup A. Sedangkan Persiwa bersama Arema Malang dan Sriwijaya FC berada di posisi dua, tiga dan empat karena baru mendapat satu poin. Namun Sriwijaya dan Arema baru akan bertemu beberapa jam mendatang.Baik Persiwa maupun PSMS tampak berhati-hati di awal laga sehingga tidak ada peluang-peluang yang benar-benar membahayakan gawang masing-masing tim.Baru di pertengahan babak pertama kedua tim mulai dapat mengembangkan kemampuan terbaiknya. Persiwa nyaris saja unggul andai tendangan Abel Satya tidak melebar.Laga tepat berjalan setengah jam, PSMS memiliki sebuah peluang emas ketika tendangan keras gelandang Mbom Julian masih menerpa mistar gawang Persiwa yang dikawal Charles Woof.Saat babak kedua menginjak menit ke-45, PSMS memecah kebuntuan melalui gol penyerang Saktiawan Sinaga. Umpan penjuru yang dilepaskan oleh Gustavo Chena dengan baik diteruskan Saktiawan dengan sundulan terarah yang gagal dibendung Charles.Sayangnya keunggulan ini tidak bertahan lama karena pada masa injury time babak pertama Persiwa mendapat hadiah penalti setelah Masperi Kasim menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang. Pemain pengganti Sunday Seah yang menjadi algojo sukses menaklukkan Markus Harisson.Di babak kedua Persiwa mampu melahirkan beberapa peluang seperti yang didapat oleh Abel Satya pada menit ke-67, sayangnya tendangannya masih dapat dipatahkan Markus.Selang dua menit kemudian PSMS ganti membalas melalui aksi dari Koko, namun Charles juga tak kalah dengan Markus dan dapat menepisnya dengan baik.Di menit ke-75, PSMS kembali unggul saat tendangan bebas yang dilepaskan Legimin Raharjo dari daerah pertahanan sendiri menciptakan kemelut dan mampu diselesaikan oleh Koko.Persiwa sebenarnya memiliki sebuah peluang emas untuk menyeimbangkan keadaan akan tetapi tendangan keras Sunday dari dalam kotak penalti masih dapat ditepis oleh Markus.Di penghujung pertandingan, Markus kembali menunjukkan kapasitasnya untuk memastikan nilai penuh bagi PSMS ketika ia berhasil mematahkan tendangan Pieter Rumaropen.

Minggu, 20 Januari 2008

Persipura vs Persija


Tak Boleh Sembrono
dre.mhs&m.jakarta.Kekalahan 2-3 di semifinal Copa Indonesia amat menyakitkan kubu Persija. Peluang untuk melakukan pembalasan terbuka saat Macan Kemayoran kembali bertemu Persipura di laga pamungkas 8 besar Liga Djarum Grup Timur di Stadion Delta, Sidoarjo, Senin (21/1). Evaluasi total dilakukan pelatih Serghei Dubrovin dan asistennya, Isman Jasulmei. Salah satu yang bakal dibenahi saat bertemu Tim Mutiara Hitam adalah kinerja lini belakang.
“Di Copa bek-bek kami kurang cekatan mengawal pergerakan duet penyerang Alberto Goncalves dan Ernest Jeremiah. Ini tak akan terjadi di Solo. Kami akan main rapat,” ungkap Isman. Ia menjamin tak ada lagi cerita Hamka Hamzah cs. sembrono meninggalkan posnya. Mereka diinstruksikan berkonsentrasi mengawasi kecepatan striker-striker Persipura, terutama saat melakukan serangan balik.
Arus serangan dari sayap kiri bakal lancar karena M. Ilham bisa tampil. Robertino Pugliara bisa kembali fokus mengendalikan serangan dari poros tengah.

Kuras Stamina
Persija pun bakal mengusung permainan cepat untuk menguras stamina pemain lawan. “Stamina para pemain Persipura hanya stabil pada 45 menit pertama. Setelah itu naps mereka habis,” ungkap Isman.
Kondisi itu juga disadari pelatih Persipura, Raja Isa. “Stamina memang menjadi masalah. Jarak pertandingan yang saling berdekatan membahayakan stabilitas permainan. Tapi, itu akan kami atasi. Pemain tak perlu melakukan latihan berat selama 8 besar,” tutur Raja. Ia ingin pasukannya memosisikan diri sebagai underdog. ”Motivasi mereka juga tengah tinggi sebab ingin membalas kekalahan,” ucap eks asisten pelatih klub Telekom Malaka itu.
Yang pasti motivasi punggawa Persija bakal berlipat dengan iming-iming bonus Rp 1,2 miliar yang dijanjikan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, jika menjuarai Liga Djarum.

PSMS vs Arema

Karakter Keras

Dre.mhs&m.jakarta.Tekad untuk tampil habis-habisan saat menghadapi Arema di Stadion Delta, Sidoarjo, Minggu (20/1), sudah ditegaskan pemain PSMS. Partai terakhir yang menentukan ini kebetulan mempertemukan tim yang berkarakter sama-sama keras.Arsitek PSMS, Freddy Mulli, memandang lawan dengan penuh respek. Namun, ia merasa optimistis pasukannya bisa menuai angka maksimal. "Arema memang sebuah tim besar, tapi masih ada celah yang bisa dimanfaatkan," ujar Freddy.

Anak-anak Medan berjanji akan menutup perjuangan di babak 8 besar dengan angka penuh. Janji tersebut dilontarkan Mahyadi Panggabean dkk. saat mereka menerima kunjungan puluhan warga Malang asal Sumut di Hotel Lotus, Malang.Sekitar 300 warga asal Sumut yang menetap di Malang siap berangkat ke Sidoarjo untuk memberi dukungan pada PSMS. "Meski menetap di Malang, kami berasal dari Sumut. Wajar kami cinta PSMS. Satu permintaan kami, kalahkan Arema!” ucap Deo Gultom, salah satu di antara mereka.Beban yang disandang pemain Arema memang berat. Setelah ditinggal pelatih Miroslav Janu, Ponaryo Astaman cs. harus membuktikan mereka tak guncang. Letak Sidoarjo yang cukup dekat dengan Malang membuat suporter Aremania tetap bisa hadir untuk memberi dukungan.

“PSMS punya skill dan stamina yang merata di setiap lini. Ini yang menjadi kekuatan mereka. Apalagi barisan pertahanan PSMS juga cukup bagus,” ujar Herman Kardiaman, yang bersama Joko Susilo menggantikan posisi Janu menangani Arema.

Kamis, 10 Januari 2008

Final Copa Indonesia


SRIWIJAYA TANTANG PERSIPURA DI FINAL COPA INDONESIA
dre.mhs&m.jakarta.
Sriwijaya FC dipastikan menantang Persipura Jayapura dalam laga final Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008, Minggu (13/1), usai menyingkirkan Pelita Jaya di semifinal. "Laskar Wong Kito" melaju ke final usai menang 6-5 di babak tendangan penalti pasca bermain 0-0 selama 120 me
nit.

Pahlawan keberhasilan Sriwijaya adalah kiper Ferry Rotinsulu yang memblok bola tendangan Ardan Aras dan Vagner Luis di babak tendangan penalti. Dari enam penendang Pelita, dua pemain itu yang mengalami kegagalan menyarangkan bola. Sedangkan dari enam algojo Sriwijaya, hanya Christian Lenglolo yang menemui kegagalan saat tendangannya melambung di atas mistar.Berbeda dengan semifinal pertama antara Persija Jakarta dengan Persipura Jayapura, permainan kali ini berjalan lebih rapat. Baik Pelita Jaya maupun Sriwijaya FC bermain dengan pressing ketat sehingga setiap pemain yang menguasai bola tak akan leluasa.Alhasil, tak banyak peluang emas yang bisa dihasilkan oleh kedua tim. Di babak pertama, hanya sedikit ancaman ke masing-masing gawang. Sriwijaya membuat dua peluang emas melalui aksi striker Keith Kayamba Gums.Di menit ke-32, Gums menanduk bola sepak pojok, namun bola berhasil dimentahkan oleh gelandang Egi Melgiansyah yang berdiri di bawah mistar. Adapun sesaat menjelang turun minum, tendangan bebas Gums dimentahkan oleh kiper Dian Agus Prasetyo.Sementara itu, Pelita dengan modal kolektivitas tim hanya mencatat satu peluang emas melalui sundulan penyerang Michel Adolfo Souza yang mengenai mistar gawang Ferry Rotinsulu pada menit ke-40.Baru di babak kedua, permainan seketika menjadi lebih ramai meski penerapan pressing belum juga mengendur. Semenit setelah jeda, tendangan bebas gelandang Ivan Jerkovic nyaris memecah kebuntuan Pelita sebelum ditepis oleh Ferry.Di menit ke-50, Jerkovic kembali beraksi. Menerima sodoran bola dari Cristiano Lopez di depan kotak penalti, tendangan gelandang asal Kroasia itu masih melebar meski melakukannya dari posisi ideal tak terkawal.Sementara Lopez juga memberi ancaman kepada Ferry di menit ke-61. Melalui penetrasi individunya, pemain asal Brasil itu mampu menusuk hingga mendekati gawang, tetapi tendangan jarak dekatnya masih bisa diblok kiper tim nasional senior Indonesia itu.Di 10 menit terakhir babak kedua, Sriwijaya meningkatkan tempo serangan. Serbuan tim besutan Rahmad Darmawan ini menghasilkan dua peluang melalui tendangan bebas Gums yang dimentahkan Dian Agus dan tendangan bebas jarak jauh kapten Carlos Renato yang mengenai mistar gawang.Karena kedudukan 0-0 tak kunjung berubah, pertandingan pun harus dilanjutkan dengan tambahan waktu 2x15 menit. Namun terkurasnya stamina kedua tim membuat pertandingan di babak tambahan ini menjadi datar dan lebih banyak diwarnai insiden cedera kram pemain.Alhasil hanya satu peluang yang muncul di babak tambahan ketika di menit ketujuh, kiper Dian Agus kembali berjibaku mengamankan bola yang mengancam gawangnya melalui tusukan Gums.
Tapi Dian Agus, yang tampil cemerlang di sepanjang permainan, akhirnya tak mampu mengantar Pelita ke final. Meski ikut mencetak gol sebagai algojo penalti, kiper tim nasional U-23 Indonesia ini gagal menahan enam tendangan Sriwijaya.

BETO MAN OF THE MATCH


BETO KANDASKAN IMPIAN PERSIJA
dre.mhs&m.jakarta
. Penyerang asal Brasil, Alberto "Beto" Goncalves, mengandaskan impian Persija Jakarta untuk melaju ke final Copa Dji Sam Soe Indonesia 2007. Tampil di Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (10/1), Beto mencetak hat-trick demi kemenangan 3-2 Persipura Jayapura dalam babak semifinal.Dengan demikian, Persipura mengulangi langkahnya musim lalu yang juga melaju ke final meski kemudian dihentikan oleh Arema Malang. Selain itu, "Mutiara Hitam" juga berhasil menggagalkan ambisi Persija untuk membalas kekalahan di babak ajang yang sama tahun 2006 lalu.Di Senayan, Persipura, yang kalah dalam jumlah pendukung, ternyata tampil lebih efektif dan tenang. Meski berada dalam tekanan Persija, pasukan Raja Isa ini mampu menampilkan permainan jitu lewat pergerakan duet tombak Beto dan Ernest Jeremiah.Sebenarnya, Persija juga tidak tampil buruk. Beberapa kali, tusukan Aliyudin, Bambang "BP" Pamungkas, dan Ismed Sofyan serta Robertino kerap merepotkan pertahanan Persipura dan kiper Jendri Pitoy.
Bahkan setelah tendangan keras Ismed ditaklukkan Jendri di menit ke-15, "Macan Kemayoran" akhirnya lebih dulu mencetak gol melalui BP di menit ke-29. BP melakukan usaha mencetak gol dalam dua kesempatan. Yang pertama ketika tandukannya dari jarak dekat diblok Jendri. Namun bola rebound yang diteruskan Atep diceploskan BP dalam kondisi bebas, 1-0.
Tapi, keunggulan Persija hanya bertahan semenit. Aksi Jeremiah yang menggiring bola di sisi kiri lapangan diakhiri dengan tendangan keras. Kiper Persija, Yevgheni Khamaruc, berhasil menepisnya, tapi bola liar berhasil disambar Beto, 1-1.Selepas itu, Persija kerap direpotkan oleh pergerakan dan kecepatan Jeremiah-Beto. Jebakan offside yang diperagakan empat bek sejajar Persija benar-benar menjadi titik lemah di hadapan duet penyerang asing Persipura itu.
Menjelang turun minum, Persipura berbalik unggul. Palang pintu Bio Pauline yang lepas dari perangkap offside mengirim bola terobosan kepada Beto dan pemain berusia 27 tahun itu memenangi adu lari dengan bek Hamka Hamzah guna memperdaya Khamaruc untuk kedua kalinya, 2-1.Di babak kedua, Persija memaksimalkan penyerangan untuk mengejar ketinggalan. Bahkan Hamka terpaksa sering meninggalkan lini belakang untuk mendukung serangan.
Namun titik lemah tim asuhan Serghei Dubrovin yang terus menerus menerapkan jebakan offside kembali berbuah petaka. Di menit ke-55, Beto kembali menggetarkan jala Khamaruc untuk kedudukan 3-1 usai menerima umpan dari Paolo Rumaropen yang lepas dari jebakan offside.
Persija sempat menghidupkan peluang ketika Hamka menipiskan ketinggalan menjadi 3-2 usai meneruskan bola tendangan BP di depan gawang Jendri dari sebuah proses sepak pojok.
Tapi, menurunnya stamina kedua tim, terutama lini depan Persipura membuat permainan menjadi tidak menarik. Persipura bahkan harusnya bisa unggul lebih dari tiga gol jika Jeremiah tidak membuang dua peluang emasnya di masing-masing babak.
"Tapi kami tetap senang. Ini adalah kemenangan tim walaupun Beto yang menjadi bintang. Ini juga hadiah untuk putri saya di Malaysia," kata pelatih Isa kepada wartawan di sesi jumpa pers pasca pertandingan."Persija tim bagus. Sayang mereka terlalu percaya diri," pungkasnya.

Senin, 07 Januari 2008

COPA DJISAMSOE


Persipura Tantang Persija
Persita Tangerang Tak Mau Gegabah Hadapi Pelita Jaya

Jayapura, Kompas - Persipura Jayapura menantang Persija Jakarta di semifinal Copa Dji Sam Soe setelah menghentikan Persekabpas Pasuruan dengan kemenangan 3-0 pada laga kedua perempat final, Jumat (4/1). Laga di Stadion Mandala, Jayapura, Papua, itu diwarnai hujan kartu dan lemparan para penonton.

Albeto mencetak dua gol kemenangan Persipura adapun satu gol lainnya dicetak Bachtiar. Secara keseluruhan, Persipura unggul agregat 5-2 karena pada pertemuan pertama di kandang Persekabpas, 1 Desember 2007, kedua tim bermain imbang 2-2. Persipura yang hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos ke semifinal tampil kurang menggigit pada laga kemarin. Duet penyerang Persipura C Ernest Jeremiah dan Albeto sulit mengembangkan permainan karena selalu dikawal ketat Heri Ismanto dan Edi Simbung. Meski sempat membuat kiper Jendry Pitoy kerja keras menyelamatkan gawangnya, para pemain Persekabpas gagal membuat gol. Permainan menjadi timpang karena pada menit ke-24 pemain kiri Persekabpas Alexander Robinson harus keluar lapangan setelah menerima kartu kuning kedua dari wasit Mukhlis Ali Fatoni. Persipura gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain sehingga kedudukan 0–0 bertahan hingga pertandingan paruh pertama berakhir.

Kisruh pemain

Laga pada babak kedua berlangsung menjemukan karena jarang terjadi serangan berbahaya ke gawang kedua tim. Frustrasi dengan kebuntuan masing-masing, emosi para pemain kedua tim semakin meningkat dan permainan menjadi semakin keras.

Pada menit ke-60, benturan antara pemain belakang Persipura, Ricardo Salampessy, dan pemain Persekabpas, Edgar Rolon, nyaris berkembang menjadi insiden serius. Pemain Persipura yang sudah diganti, Heru Nerly, tiba-tiba berlari memasuki lapangan dengan bertelanjang dada lalu memprotes wasit dan hakim garis karena menganggap Rolon telah memukul Salampessy.

Pertandingan terhenti sekitar dua menit karena para pemain mendebat wasit. Para penonton menjadi marah dan melemparkan botol air mineral ke arah para pemain Persekabpas. Suasana semakin ingar-bingar karena banyak penonton menyalakan petasan. Wasit akhirnya memberikan kartu merah kepada Rolon sehingga sejak menit ke-63 Persekabpas harus bermain dengan sembilan pemain.

Meski unggul dua pemain, Persipura Jayapura belum juga bisa mencetak gol. Hujan yang turun 15 menit sebelum babak kedua berakhir membuat permainan kedua tim semakin lambat dan menjemukan.

Persipura akhirnya berhasil mencetak gol pertamanya melalui kaki Albeto pada menit ke-82. Unggul satu gol membuat Persipura keluar dari tekanan dan mulai bermain lepas. Pada menit ke-85, Jeremiah yang sudah berhasil melewati kiper Persekabpas, Ari Kurniawan, memberikan umpan matang yang langsung disarangkan Albeto ke gawang Persekabpas.

Satu menit kemudian, pemain pengganti Bachtiar melengkapi kemenangan Persipura. Kedudukan 3-0 untuk Persipura itu bertahan sampai wasit meniup peluit tanda laga usai.

Persita waspada

Sementara itu, Persita Tangerang tak mau gegabah saat berlaga menghadapi tuan rumah Pelita Jaya Purwakarta, Minggu besok. "Kami harus bermain hati-hati menghadapi Pelita Jaya, kami harus tetap mewaspadai serangan mereka dan tidak boleh terlalu gegabah," kata Benny Dollo, Pelatih Persita.

"Pendekar Cisadane" hanya membutuhkan minimal hasil imbang untuk lolos ke semifinal Copa karena pada pertemuan pertama di Tangerang berhasil menaklukkan Pelita Jaya, 1-0. Menurut Dollo yang musim lalu mengantarkan Arema Malang menjuarai Copa, Pelita Jaya merupakan tim yang sangat tangguh dan sulit dikalahkan. "Keunggulan mereka terletak pada kekompakan tim," ujar Dollo mengomentari tim lawan yang dilatih mantan penyerang timnas Singapura, Fandi Ahmad, itu.

Meskipun akan bermain hati-hati, bukan berarti Persita hanya mencari hasil minimal. Dollo memastikan bahwa timnya tetap akan bermain secara terbuka dan menyerang. "Tentu saja kami tidak akan hanya bermain bertahan. Kami tetap akan menyerang untuk mengejar kemenangan," tambah Dollo.

Satu laga lagi yang akan memastikan empat tim pada babak semifinal Copa Dji Sam Soe adalah Sriwijaya FC menjamu PSMS Medan. Pada pertemuan pertama di Medan, Sriwijaya FC takluk 0-2 dari PSMS hingga tim asuhan Rahmad Darmawan itu membutuhkan kemenangan tiga gol atau lebih untuk lolos.

http://www.kompas.com/kompas-cetak/images-4/spacer.gif

SRIWIJAYA VS PELITA

Sriwijaya FC Jumpa Pelita
dre.mhs&m.jakarta
.Sriwijaya FC akan menghadapi Pelita Jaya Purwakarta di semifinal Copa Dji Sam Soe Indonesia pada 13 Januari nanti setelah di laga kedua perempatfinal melumat PSMS Medan dengan skor 4-0 melalui babak perpanjangan waktu, Minggu (6/1). Kemenangan itu sekaligus membuat Sriwijaya unggul agregat 4-2, karena di pertemuan pertama kalah 0-2. Mencanangkan target minimal tiga gol membuat anak asuh Rahmad Darmawan itu langsung menekan pertahanan PSMS sejak wasit asal Kediri, Purwanto, meniup peluit awal.Hasilnya, di menit ke delapan Renato Elias mencetak gol dan membuat ribuan "Sriwijaya mania" yang memadati Stadion Jakabaring bergemuruh. Gol itu ternyata melecut para pemain Sriwijaya untuk terus menambah gol. Pada menit ke-33 pemain sayap kanan BenBen Berlian nyaris menambah keunggulan jika saja tendangannya tak membentur mistar gawang PSMS yang dikawal kiper Timnas Indonesia, Markus Horison. Skor 1-0 bertahan hingga jeda.Babak kedua baru berjalan satu menit, sebuah peluang PSMS melalui Fornetto masih dapat diblok dengan baik oleh Ferry Rotinsulu.
Menit ke-52 sebuah umpan datar Keith Kayamba Gumbs yang diteruskan tendangan Zah Rahan masih membentur tiang gawang Markus Horison.Selang tiga menit, giliran aksi satu-dua Zah Rahan dengan Gumbs akhirnya mengoyak jala Markus untuk kali kedua. Mampu menjadikan agregat sementara menjadi 2-2, membuat Sriwijaya terus menekan. Markus pun harus jatuh bangun menghalau tendangan-tendangan penyerang Sriwijaya termasuk menepis tendangan Greg Nwokolo di menit ke-83.Keunggulan dua gol untuk Sriwijaya itu bertahan hingga waktu normal dan terpaksa harus melalui babak perpanjangan waktu.Di menit ke-104 pelanggaran Masperi Kasim saat menjatuhkan Gumbs akhirnya berbuah penalti. Sayang, Renato yang ditunjuk sebagai algojo gagal menjalankan tugasnya karena tendangannya terbaca Markus.Pada menit ke-116, Gumbs mencetak gol keduanya setelah lolos dari jebakan offside memanfaatkan umpan Leng Lolo. Selang tiga menit kemudian, giliran Leng Lolo mencetak gol keempat sekaligus gol penutup di pertandingan itu.


Selasa, 01 Januari 2008

Persija vs Deltras


Tak Cukup Seri
dre.mhs&m.jakarta.Sekadar bermain seri lawan Deltras dengan skor 0-0 di leg kedua babak 8 besar cukup buat Persija melaju ke babak semifinal Copa Dji Sam Soe 2007. Namun, bermain di kandang, Stadion Lebak Bulus, Kamis (3/1), tentu hasil imbang saja tak cukup memuaskan suporter.
“Kami tak mau ambil risiko dengan berharap hasil seri 0-0. Kemenangan jadi jaminan untuk lolos ke semifinal. Hasil seri cukup riskan,” ujar Atep, gelandang Persija.
Kedua tim berbagi skor 1-1 saat Deltras menjamu Persija (6/12). Hasil ini tentu menguntungkan Persija. Meski tipis, Deltras masih memiliki peluang lolos. Syaratnya, The Lobster harus menang atau seri dengan skor di atas satu gol. “Bermain di markas Persija selalu sulit. Tapi, bukan berarti kami takut menghadapi mereka,” kata Hilton Moreira, striker yang belakangan ini diposisikan sebagai gelandang.
Motivasi besar saja terbukti tak cukup. Di leg pertama, Deltras kesulitan mengatasi Persija, yang sejak awal babak kedua hanya bermain dengan 10 orang setelah Ismed Sofyan diganjar kartu merah.
Tanpa Ismed, Persija bahkan masih kerap merepotkan pertahanan The Lobster. “Pada leg pertama dua pemain pilar kami, Purwaka Yudhi dan Airlangga Sutjipto, absen. Saya yakin kali ini penampilan kami berbeda,” ujar Yono Karpono, asisten pelatih Deltras.
Pelatih Deltras, Jaya Hartono, sudah menyiapkan pola permainan yang berbeda. “Saya sudah mempelajari kelemahan dan kelebihan tim Persija lewat rekaman. Saya mematangkan format baru untuk mengejutkan Persija,” tutur Jaya. Performa tim Persija tengah apik. Meski mengejar double winner, konsentrasi Atep cs. tak kelihatan terpecah dan bisa tetap fokus. “Deltras tetap tim yang berbahaya meski main di luar kandang. Kami harus tetap berkonsentrasi supaya tetap berada di jalur untuk mengejar target,” ujar Isman Jasulmei, asisten pelatih Persija.

PARTAI ANEH DI LDI


Partai Aneh di Akhir Musim
Memasuki akhir kompetisi reguler Liga Djarum 2007, skor-skor aneh muncul. Beberapa klub sepertinya sengaja mengalah bahkan dengan skor telak. Persik ditelan tuan rumah Sriwijaya FC, 0-5, lalu Persma dibantai Persiwa, 0-7, Kamis lalu di Stadion Pendidikan, Wamena.
Ibarat bau orang buan
g angin, kekalahan skor besar ini susah dibuktikan. Bau dari permainan itu bisa dicium, namun susah dibuktikan. Persikmania, fan Persik, merasa disambar petir kala Harianto dkk. dipermak Sriwijaya FC. “Dengan kekalahan itu, di fase 8 besar Persik main di Solo lagi, bukan Kediri, seperti tahun lalu. Saya tak tahu apakah pemain memang ingin main di Solo. Bagi suporter, main di Kediri atau Solo sama saja. Tapi, kekalahan dengan skor besar sangat memalukan,” ucap Hendry Ego, Ketua Forum Komunikasi Suporter Persik (FKSP). Gesekan antara pemain dan pelatih Daniel Roekito pun menyeruak. Kapten tim Harianto mewakili rekan-rekannya tak mau disalahkan soal kekalahan itu. “Kalau kalah, kami jadi kambing hitam. Ini kesalahan pelatih, yang tak mengasah kami untuk mengantisipasi permainan lawan. Jangan pemain saja yang dievaluasi, pelatih harus juga dinilai,” tuturnya. Daniel berkilah selain faktor lini belakang yang keropos menyusul absennya dua pilar, Aris Indarto dan Fallah Johnson, dua pemain lain, Budi Sudarsono serta Berta Yuwana, tak bisa diturunkan karena cedera dan indisipliner. “Kehilangan empat pilar sangat berpengaruh. Apalagi di lini belakang, termasuk kiper, tampil buruk. Tak ada main sabun. Ini murni, lawan lebih tangguh,” katanya.

Motivasi Hilang
Kekalahan mencolok 0-7 dari Persiwa di Stadion Pendidikan Wamena, Kamis (27/12), juga memukul kubu Persma Manado. "Ini hasil di luar dugaan. Kami merasa telah memberikan yang terbaik bagi para pemain, tapi hasil yang diberikan sungguh mengecewakan," kata Donald Supit, asisten manajer Persma.
"Saya tak habis pikir dengan hasil ini. Anak-anak bermain seakan tanpa motivasi, mungkin karena mereka pikir hasil laga ini tak berarti lagi," kata pelatih Manuel Vega, yang kini dituntut mundur oleh Persma Fan Club (PFC).
Menurut Vega, peniadaan degradasi plus kehilangan peluang tampil di Liga Super atau 8 besar membuat Tim Badai Biru tak punya motivasi lagi. Sebaliknya Persiwa sangat butuh poin dan jumlah gol yang besar agar bisa lolos ke babak 8 besar.
Dua kepentingan berbeda akhirnya menyatu. Skor-skor besar pun bermunculan di sisa laga babak reguler. Hal serupa juga terlihat dari skor besar laga Persitara vs Persema (6-1). Anak asuh Rohanda sudah tak punya motivasi lantaran sudah gagal pada dua target, 8 besar dan Liga Super.
Laga Persija vs Semen Padang, yang berakhir 4-0, sudah diduga banyak pihak. Begitu pula kekalahan 0-4 yang diderita PSMS dari Persela. Memasuksi masa akhir kompetisi, Ayam Kinantan menurunkan pemain lapis kedua guna memberi istirahat pemain intinya.

PERSIKABPAS

LAGA TANDANG PERSIKABPAS
dre.mhs&m.jakarta.Meski bermain di kandang Persipura Jayapura di laga kedua babak perempatfinal Copa Dji Sam Soe Indonesia 2000, Jumat (4/1), tak membuat Persekabpas Pasuruan gentar. Mereka siap tampil tanpa beban dan berharap mampu lolos ke semifinal.Hal itu diutarakan penyerang Ahmad Junaidi yang mencetak gol ke gawang Persipura saat leg pertama di gelar di Stadion R. Sodrasono, 1 Desember 2007 lalu. Sayang, Persipura mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di masa injury time."Kami memiliki rekor bagus saat bermain tandang. Dua kali kami menang saat menghadapi Persebaya Surabaya dan Persegi Bali FC di liga," kata Ahmad.Namun demikian, Persipura pastinya akan memanfaatkan bermain di kandang dengan baik. "Kami memenuhi semua syarat untuk jadi juara. Materi komplit dan kemampuan pemain senior dan yunior seimbang,'' ujar bek Jak Komboy singkat.
Sementara itu dukungan The Jakmania sebagai pemain ke-12 sangat ditunggu Ketua Umum Persija Jakarta, Danang Ismartani saat menjamu Deltras Sidoarjo, Kamis (3/1). "Saya berharap Persija menang dan lolos ke babak semifinal," ujarnya.Sebanyak 42 ribu anggota The Jak tersebar di seluruh Jakarta, siap memberikan semangat buat tim pujaannya. Namun urusan mengatur sikap merekalah yang sulit mengingat kapasitas Stadion Lebak Bulus sendiri hanya 20 ribu.Ironisnya, panitia pelaksana hanya menyediakan 12 ribu tiket saja yang membuat suporter pasti membludak."Lebih baik suporter yang tak memiliki tiket menonton di rumah saja. Toh sudah ada satsiun televisi yang menyiarkannya secara langsung," tambah Danang.Di laga pertama, Persija sukses menahan imbang Deltras dengan skor 1-1 melalui gol Ruben Checo. Untuk pertandingan Sriwijaya FC menghadapi PSMS Medan terpaksa diundur sehari menjadi tanggal 6 Januari 2008 dikarenakan kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Grand Launching Visit Musi 2008 di Benteng Kuto Besak, Palembang.Namun, pertandingannya di gelar pukul 18:30 WIB karena di saat bersamaan Pelita Jaya Purwakarta juga akan menghadapi Persita Tangerang pukul 15:30 WIB. Hal tersebut berkaitan dengan adanya siaran langsung televisi swasta.