Minggu, 28 Oktober 2007

JAGA GENGSI


Persipura vs Persegi Bali FC

Jaga Gengsi dan Kondisi
dre.mhs&m.jakarta.
Lawatan Persegi Bali FC ke Stadion Mandala, Jayapura, kandang Persipura, Senin (29/10), bisa disebut sebagai lawatan terberat dari semua sisi.
Lawan yang akan dihadapi, Mutiara Hitam, adalah tim papan atas yang punya rekor sangat bagus di kandangnya, sembilan kali m
enang, tiga kali seri, dan baru sekali kalah. Materi pemain pun rata-rata di atas kualitas yang dimiliki Persegi. Perlawanan Persegi ibarat David menumpas Goliath.
Dilihat dari sisi finansial, tur ke ujung timur Indonesia ini memakan biaya besar, hingga 75 juta rupiah, bagi Persegi. Padahal klub asal Bali itu tengah didera kesulitan keuangan.
Namun, demi menjaga prestise sepakbola di Bali, Persegi tak mau ambil pusing dengan kondisi ini. Berkat dana bantuan donatur, Oscar Aravena dkk. pun diputuskan melanjutkan keikutsertaan di kompetisi hingga selesai. “Lawatan ke Papua sangat berat buat mendulang poin. Tapi, sebelum laga dimulai, kami tak ingin menyerah dan pemain sudah bertekad untuk tetap menjaga gengsi tim dan tidak mau menjadi bulan-bulanan lawan,” ujar I Made Sumer, manajer Persegi.
Sebelumnya, pengurus klub milik Pemprov Bali ini sudah mengibarkan bendera kuning untuk mundur dari kompetisi akibat kehabisan uang. Pelatih kepala Henk Wullems pun sampai berniat meninggalkan Bali lantaran gajinya tak kunjung diterima hingga empat bulan.
“Kami berusaha melupakan kondisi keuangan di tim. Pemain harus kembali konsentrasi di laga away ini,” ujar pelatih asal Belanda ini.

Tidak ada komentar: